cahaya api tersamar mentari pagi

ditengah gundah dan derita

hati nan luka harus nampak bertahta

agar si pelukis lara digilas amarah

agar semangat untuk bernafas kembali membara

tak pernah terpikir sekalipun tentang satu situasi

dimana aku harus berlari saat kenyamanan sedang tertidur pulas berselimut janji

di tempat yang telah kita berdua hiasi berjuta macam bahagia serta mimpi

HATI

sedih rasa ketika ketikan mulai sulit untuk dirangkai lagi

ketika alasan mengapa aku bahagia telah direnggut oleh satu demi satu amarah

yang sering membuat aku dan kamu pun mampu untuk lupa

rasa senang dan tawanya bahagia kita

dan segala hal yang pernah enggan kita lupakan

tak pernah sekalipun aku berpindah dari tempat ini

karena kau telah membuat aku takut

bukan untuk kehilangan, tapi aku takut untuk melangkah keluar dari ruangan hatimu

pesonamu membuat para penggoda tunduk layu

kapanpun kau coba untuk melupakan, coba sekedar tengok kebiasaan baruku

mendambamu sebagai satu pujaan yang kini telah asing

seberapa tegaspun kau menyuruhku untuk pergi, aku tetap tak mampu

dimanapun dan siapapun dia, tetap akan tinggal dan bertepi di tempat ternyaman

kau masih bisa memeluk dan mencintaiku kapanpun kau mau

karena cintaku, belum padam cahayanya

hanya kini ia istirahat sembari tersamar ego mentari

dalam nurani, hangatnya masih terasa

pulanglah :’)

Tinggalkan komentar

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close